Rabu, 03 Agustus 2016

Prabowo Usung Sandi Uno karena Loyal ke Gerindra


Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membeberkan alasan partainya memilih Sandiaga Uno untuk maju bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Menurut Sufmi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melihat Sandiaga Uno adalah kader yang memiliki loyalitas tinggi pada partai yang dinaunginya.
‎"Saya pikir Pak Prabowo melihat dari ‎yang paling utamanya, karena dia (Sandiaga) loyal ke Gerindra, dan dia punya visi misi yang sejalan dengan Partai Gerindra," ujar Sufmi saat dihubungi Okezone, Rabu (3/8/2016) malam.
Selain itu, Sufmi juga menilai Sandiaga mempunyai manajemen yang baik dalam mengelola perekonomian di Jakarta. Hal tersebut terlihat dari background Sandiaga sebagai seorang pebisnis muda yang sukses.
"‎Dia punya kemampuan manajerial ekonomi kerakyatan, mengerti memanagent perekonomian di Jakarta dan lain-lain, dan itu bisa jadi solusi," ungkapnya.
Kendati demikian, saat ini Gerindra masih mencari pasangan yang tepat untuk disandingkan bersama Sandiaga Uno.‎

"Sekarang tinggal kita cari orang yang akan melengkapi yang tidak ada di Sandi. Pada saat memimpin DKI saya yakin semua bisa berjalan dengan baik," tukasnya.

Kamis, 28 Juli 2016

Sandi Uno Diyakini Saingi Ahok di Pilgub DKI

Kekuatan Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017 diyakini bisa dikalahkan Sandiaga Salahudin Uno.
"Yang bakal saingi Ahok cuma Sandiaga Uno," kata Syarif di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).
Syarif menyatakan, Sandiaga Uno punya kesempatan besar untuk memenangkan Pilgub DKI. Masyarakat, sambungnya, mulai percaya kepada Sandiaga seiring naiknya elektabilitas Sandiaga menurut sejumlah riset.
Padahal, kata Syarif, Sandiaga baru melakukan sosialisasi selama empat bulan.
"Ahok kan kuat hari ini doang. Kita enggak tahu nanti 7 bulan mendatang juga bisa dikalahkan kok," terang dia.
Menanggapi jalur partai yang dipilih Ahok untuk maju di Pilgub DKI, Syarif mengaku tak heran. Pasalnya langkah Ahok maju dari jalur politik sudah diprediksi oleh Syarief dan Gerindra.
"Saya prihatin dan berduka atas ditinggalnya Teman Ahok," ucap Syarif.

Syarif sendiri mengaku tak terlalu percaya dengan 1 juta KTP yang dikumpulkan Ahok. Perhitungannya hanya ada 300 ribu KTP yang berhasil terverifikasi. Karena alasan itu, Syarif menduga Ahok tak berani deklarasi maju dari jalur independen.
"Selanjutnya buat apa KTP itu tanyakan langsung ke Teman Ahok. Yang pasti mereka sudah dibuat kecewa seperti lagunya Megy Z, 'senyum membawa luka'," tandas Syarif‎.
Hal serupa juga sempat diucapkan oleh Ketua DPD DKI Gerindra, Mohamad Taufik yang mengungkapkan Sandiaga punya kesempatan besar untuk menempati posisi DKI 1 periode 2017-2022. Pertimbangannya, yakni kemampuan yang dimiliki Sandiaga.

"Sandiaga itu pintar, beradab, dan cerdas. Jadi, saya pikir cocok memimpin Jakarta," ujar Taufik.

Sandi Uno Janji Libatkan Masyarakat dalam Membangun DKI

Pengusaha Sandiaga Uno berjanji akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun DKI Jakarta saat terpilih menjadi gubernur pada pemilihan kepada daerah (Pilkada) 2017.
"Semua pedagang kecil atau usaha kecil seluruh lapisan masyarakat harus diajak bersama pemerintah provinsi dalam membangun Jakarta," kata Sandiaga melalui keterangan tertulis di Jakarta Kamis (28/8).
Pria yang akrab disapa Sandi itu menyempatkan bertemu dengan para sopir dan pedagang di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan pada Rabu (27/7). Sandi menerima keluhan dari sejumlah pedagang kecil maupun sopir angkutan penumpang Metromini terkait kebijakan Pemprov DKI saat ini.
Sandi akan berupaya menstabilkan harga daging sapi lokal termasuk kebutuhan bahan pokok lainnya bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Kepada Sandi, seorang pedagang kecil Ahmad menginginkan Gubernur DKI periode 2017-2022 mampu menurunkan harga daging sapi lokal.
"Karena kami lebih suka dagang daging sapi lokal ketimbang daging impor," ujar Ahmad.
Ahmad beralasan kebanyakan masyarakat yang belanja di Pasar Minggu mencari daging sapi lokal daripada daging impor. Sama halnya, pengemudi dan pemilik Metromini S-75 Rusman mengingatkan Sandi agar tidak sombong jika terpilih memimpin DKI Jakarta.
"Jangan sampai mengatakan Metromini dibuang ke laut saja," ujar Rusman.
Para pedagang sayur, ikan dan daging di Pasar Minggu terlihat antusias menyambut kedatangan dan berdialog dengan pengusaha muda tersebut. Pada kesempatan itu juga Sandi mengklarifikasi informasi pengurangan maupun pembubaran pekerja harian lepas (PHL) dan pekerja prasarana umum (PPSU).
"Isu itu bohong bila terpilih nanti, PPSU dan PHL akan saya tambah," tegas Sandi. Sandi menyatakan program yang saat ini berjalan baik akan ditingkatkan dan meminta seluruh warga Jakarta tidak terhasut isu pembubaran PHL dan PPSU tersebut.

Rabu, 27 Juli 2016

Dukungan Boy Sadikin Untuk Sandi Uno

Jelang deklarasi calon petahanan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju menjadi cagub, bakal calon gubernur dari partai Gerindra, Sandiaga Uno mendapat dukungan dari putra mantan Gubernur DKI, Ali Sadikin yang juga seorang politikus PDI Perjuangan.

"Tadi saya juga bertemu dengan pak Boy Sadikin untuk berdiskusi masalah Jakarta. Pak Boy sebagai putera mantan Gubernur sangat mengerti permasalahan di Jakarta. Dia mendukung saya menjadi Gubernur dan berpesan agar jangan melupakan warga kecil," kata Sandiaga Uno saat menggelar pasar murah di kawasan Tanjung duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (26/7/2016).

Sandiaga enggan mengomentari lebih jauh perihal adanya deklarasi cagub petahana Ahok yang infonya akan maju melalui jalur politik. Dirinya hanya mengapresiasi sikap Ahok apabila benar maju melalui jalur politik.

Terpenting saat ini, lanjut Sandiaga, dirinya  menyelesaikan kunjunganya ke 267 titik kelurahan dalam waktu dua minggu kedepan. 

Sehingga, ketika pengumuman calon dan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI, dirinya sudah memiliki solusi untuk menangani persoalan warga, khususnya dibidang ekonomi.

"Masih banyak warga menengah kebawah yang belum tersentuh pembangunan. Kedepan harus dibenahi. Kami akan bekerjasama dengan pemerinth pusat untuk mengatasinya. Misalnya soal Bantuan Langsung Tunai (BLT) elektronik, soal rantai distribusi makanan dan sebagainya," pungkasnya.

Sumber

Senin, 25 Juli 2016

Sandi Uno: PKL Bisa Majukan Ekonomi Jakarta


Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno bersilaturahmi dengan Paguyuban warga Lamongan se-DKI Jakarta (Pualam) di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (24/7/2016)
Dalam kedatangannya itu, Sandiaga mendengar banyak keluhan dari teman-teman Pualam yang banyak berprofesi sebagai Pedagang Kaki lima (PKL), seperti pedagang soto ayam dan pecel ayam.
Menanggapi hal tersebut, Sandi-sapaan Sandiaga Uno-menilai bahwa para PKL di wilayah Ibu Kota saat ini tengah mengalami kesulitan lantaran banyaknya penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI lewat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). “Menggusur PKL tanpa rasa belas kasihan,” seru Sandi.
Pemprov DKI Jakarta, lanjut dia, sekarang tidak memikirkan lagi PKL yang digusur. Padalah, menurut dia, PKL adalah aset bagi Indonesia karena merupakan bagian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan bagus bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya Jakarta.

"Saya melihat suksesnya ekonomi Indonesia itu dari PKL atau UMKM. Oleh karena itu, kita jangan main gusur PKL tanpa menghasilkan solusinya, bagaimana ke depan bagi PKL. Makanya saya tekankan, kasih lahan bagi PKL supaya dia bisa memajukkan ekonomi di Ibu Kota ini. Soalnya pengangguran di Jakarta juga meningkat, jadi jangan asal menggusur," papar Sandi.

Jumat, 22 Juli 2016

Sandi Uno: Kemiskinan di Jakarta Menuju Lampu Merah

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga S Uno mempercayai bahwa bahwa peningkatan kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta beberapa waktu lalu benar adanya. Ia pun mengatakan kemiskinan di Jakarta sudah sampai tahap lampu kuning menuju lampu merah.
"Ini sudah lampu kuning menuju lampu merah loh, kalau tidak ditanggapi segera bisa menjadi permasalahan yang nanti malah akan menghambat program yang sudah diluncurkan dengan baik oleh Pak Jokowi," ujar Sandiaga saat dihubungi, Jum'at (22/7).
Sandiaga mengaku sudah memprediksi kenaikan jumlah kemiskinan di Jakarta tersebut sekitar enam bulan lalu. Menurut dia, hal ini karena Pemprov DKI selalu mengutamakan kegiatan-kegiatan yang berkiatan dengan masyarakat kelas menengah ke atas, serta belum adanya program yang secara sistematis dapat mengurangi ketimpangan sosial. "Ini yang kami khawatirkan ini akan trus menjadi tren," ucapnya.
Sandiaga juga mengatakan sedikitnya lapangan kerja di DKI juga mempengaruhi meningkatnya jumlah kemiskinan tersebut. 
"Harga bahan-bahan pokok juga terus meningkat, melambung tinggi di luar jangkauan kelas menengah ke bawah dan daya beli mereka makin menurun karena memang UMKM yang selama ini menjadi penopang itu belum diberdayakan oleh Pemprov DKI," kata dia.
Saat melakukan blusukan di daerah-daerah kumuh di Jakarta, Sandiaga melihat sendiri masih banyak warga miskin yang belum sejahtera, terutama di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
"Saya melihat ada beberapa kantong-kantong di Jakarta Utara semakin mengkhawatirkan, saya melihat kemiskinan itu di daerah padat yang selama ini semakin terlihat. Di Jakarta Timur dan di Jakarta barat juga, ini PR besar buat kita semua," ujar Sandiaga.

Rabu, 20 Juli 2016

Sandi Uno : Mari Kita Jadikan Data BPS Sebagai Bahan Introspeksi

Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno, menyatakan, "Mari kita gunakan data BPS. Jangan berdebat, kenyataannya sudah saya lihat sendiri dalam enam bulan saya blusukan dan itu memang angka kemiskinan meningkat... ya sudah, jangan menyalahkan siapa-siapa."

Dia menyatakan hal itu, di Jakarta, Rabu. Dia dan timnya sangat percaya data BPS DKI Jakarta bahwa angka kemiskinan di DKI saat ini meningkat.

"Saya percaya dan sangat percaya dengan data BPS, karena dengan data BPS memperkaya data yang tim saya miliki untuk melakukan sosialisasi," kata Sandiaga.

Jumlah orang miskin di Jakarta, menurut data BPS, bertambah 15.630 orang atau meningkat 0,14 persen. Pertambahan orang miskin di Jakarta telah diprediksi sang calon gubernur ini setelah enam bulan melakukan sosialisasi di masyarakat.

"Hal tersebut sudah kami prediksi dari awal dilaksanakannya program sosialisasi ini. Bahwa tanpa kebijakan pemerintah Provinsi Jakarta yang jelas dalam menciptakan lapangan pekerjaan, situasi ekonomi yang kondusif, ramah dengan para pebisnis. Khususnya pedagang kecil, menengah, pengusaha yang selama ini menjadi urat nadi perekonomian," kata Sandiaga.

Menurut dia, angka kemiskinan di Jakarta meningkat karena penurunan omzet penjualan para pedagang, peningkatan harga bahan kebutuhan pokok, yang berujung pada banyak warga masuk di area garis angka kemiskinan.

Menurut BPS, jumlah penduduk miskin pada September 2015 mencapai 368.670 orang atau 3,61 persen dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta. Pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 384.300 orang atau 3,75 persen.

Dibandingkan Maret 2015 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 398.920 orang atau sekitar 3,93 persen, maka jumlah penduduk miskin pada Maret 2016 menurun sebanyak 14.620 orang alias 0,18 persen.

Peningkatan jumlah penduduk miskin di Jakarta dikarenakan terjadi peningkatan angka garis kemiskinan pada Maret 2016.