Direktur Indonesia Public Policy Institut (IPPI) Agung Suprio
mengatakan Pemprov DKI Jakarta tidak cepat tanggap menangani
melambungnya harga bahan pokok saat Ramadhan.
"Harga-harga kebutuhan pokok yang melambung di bulan Ramadhan membuat
warga Jakarta makin sengsara," kata Agung kepada Wartawan, Kamis
(9/6/2016) malam.
Menurut Agung, hingga saat ini hasil kerja Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan jajarannya belum terlihat nyata dalam hal meredam kenaikan harga-harga ini.
Pun demikian dengan para kandidat Cagub DKI Jakarta yang namanya
sudah beredar, Agung menyayangkan, mereka tidak terlalu antusias untuk
menawarkan program-program yang kongkrit mengenai permasalahan harga
ini.
Agung menilai, di antara para kandidat Cagub DKI Jakarta yang
beredar, hanya Sandiaga Uno yang memberikan tawaran program penyediaan
lapangan pekerjaan dan penurunan harga kebutuhan pokok.
"Sesungguhnya program Sandiaga ini fokus dan detail sehingga warga
Jakarta dapat menilai dan mengevaluasi program itu dengan mudah," kata
pria lulusan pascasarjana ilmu politik UI itu.
Agung menjelaskan, saat ini disparitas ekonomi antara kelas atas dan kelas bawah semakin menganga di Jakarta.
"Warga Jakarta menginginkan gubernur yang responsif dan antisipatif," kata dia.
Selain itu, kata dia, lapangan pekerjaan semakin sulit di dapatkan sementara usia produktif semakin banyak.
Akibatnya terjadi banyak pengangguran. Sayangnya, hal ini yang tidak diantisipasi oleh pemprov DKI.
"Tingginya pengangguran akan berpotensi meningkatnya kriminalitas dan
ledakan sosial. Tentunya hal demikian dapat menimbulkan bom waktu,"
kata dia.
Agung menegaskan, warga Jakarta memerlukan Gubernur yang pro rakyat
yang memberikan perhatian khusus terhadap stabilitas harga pangan,
penyediaan lapangan kerja, dan menekan tingkat kriminalitas.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar