"Warga Jakarta semakin mengenal sosok
Uno," kata Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor
Dirgantara dalam paparan hasil polling lembaganya, Selasa (21/6).
SPIN melakukan riset telepolling terkait
beberapa nama yang beredar luas di media sebagai kandidat maupun sudah
menyatakan minat maju di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Riset dilakukan 10-15 Juni 2016, melalui
telepolling, mengambil 500 responden pengguna telepon di lima wilayah
DKI Jakarta minus Kepulauan Seribu secara acak dari buku telepon PT
Telkom.
Tingkat kesalahan plus minus 4,5 persen
dan tingkat kepercayaan 95 persen. Riset ini dapat menggambarkan potret
preferensi publik kelas menengah perkotaan ibukota.
Hasil riset, Igor menjelaskan, Ahok
masih mengungguli bakal calon gubernur lainnya yang populer dan cocok
memimpin Jakarta. Ahok meraih 34,1 persen, Sandiaga Uno 15,2 % persen,
Yusril Ihza Mahendra 14,7 persen, Adhyaksa Dault 11, 2 persen, Abraham
Lunggana 10,7 persen, Safrie Syamsuddin 9,5 persdn dan Hasnaeni Moein
4,6 persen.
"Riset telepolling ini fokus menanyakan
kepada responden terkait siapa figur yang paling populer dan cocok
memimpin Jakarta 2017," kata Igor.
Igor mencatat dalam riset ini terlihat
gerakan perlahan tapi pasti yakni popularitas Sandi Uno yang naik. Dosen
Fisip Universitas Jayabaya itu kemudian menjelaskan hal ini karena
Sandi Uno merupakan calon yang paling rajin blusukan menjumpai warga
Jakarta dari berbagai strata sosial, terutama menengah ke bawah dan
pinggiran.
Selama lebih dari tiga bulan ini, Sandi
Uno sudah mengunjungi lebih dari 105 kelurahan yang ada di Jakarta.
Keseriusan yang dibuktikan dengan kerja nyata adalah poin penting yang
dilihat penduduk Jakarta. "Peningkatan popularitas dan elektabilitas
Sandi Uno berjalan seiring dengan semakin dikenalnya Sandi Uno bagi
publik DKI," kata Igor.
Kemudian, Sandi Uno juga giat menjalin
komunikasi dengan partai politik. Bahkan Sandi juga mau mengikuti
penjaringan parpol lain selain Gerindra, seperti PDIP, Demokrat, PKB,
PKS, PAN, dan PPP.
"Ini menunjukkan fleksibilitasnya
sebagai kandidat. Loyalitasnya tidak diragukan lagi. Jakarta membutuhkan
pemimpin baru yang setia menuntaskan masa jabatannya sebagai Gubernur
selama lima tahun," katanya.
Kemudian, kata dia, calon yang menarik
secara fisik bisa memperoleh suara tiga kali lebih banyak daripada
sebaliknya, terutama dari segmen pemilih pemula dan perempuan. Karena
kesan pertama yang bermula dari penampilan fisik seseorang biasanya
sulit tergoyahkan.
Secara teoritis, image pertama seseorang
umumnya didasarkan pada aspek visual. Apalagi pikiran manusia itu
terbatas, sehingga persepsi pemilih cenderung disaring oleh filter
fisiologis. "Di antara kandidat lainnya, Sandi Uno paling muda dan 'good
looking'," tuntasnya.Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar