Kamis, 09 Juni 2016

Ini Tiga Masalah Pokok Jakarta Versi Sandiaga Uno



Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Salahudin Uno, mengakui menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah tugas yang sangat berat. Menurut pemetaan yang telah dilakukan dirinya, dua permasalahan mendasar di ibukota adalah ketersediaan lapangan pekerjaan dan melambungnya harga bahan-bahan pokok, dan masalah keamanan.
“Pemetaan permasalahan pokok Jakarta itu sudah kami lakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dan sebagainya,” kata Sandiaga dalam wawancara khusus dengan Suara.com, Selasa (7/6/2016).
Sandiaga merasa optimis dirinya bisa menyelesaikan dua masalah pokok itu. Ia telah memiliki konsep untuk membantu peningkatan penyediaan lapangan kerja serta menurunkan harga bahan pokok. “Sangat miris melihat persoalan harga bahan pokok kita yang begitu tinggi dibanding negara tetangga. Padahal tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia masih dibawah negara tetangga. Ini bisa menjadi masalah sosial jika tidak lekas diselesaikan,” ujar Sandiaga.
Sandiaga juga menyoroti masalah keamanan di Jakarta. Menurutnya, kini Jakarta di posisi papan bawah dari 60 kota hasil survey Economic Intelegence Units dari segi keamanan. “Ini adalah PR besar buat kita. Kita harus segera melakukan terobosan agar warga Jakarta merasa aman tinggal di Jakarta. Saat ini keamanan terhadap perempuan dan Jakarta sangat memprihatinkan,” tambah Sandiaga.
Selain tiga masalah itu, Jakarta juga masih didera banyak persoalan klasik. Masalah kemacetan di Jakarta, diakui Sandiaga juga semakin memburuk. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang selama ini menggadang-gadang telah mampu mengatasi banjir, ternyata baru saja beberapa hari lalu terjadi peristiwa banjir dikawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara. “Mungkin semua bukan salah Gubernur Ahok. Tetapi itu membuktikan bahwa pemerintahan DKI yang ada saat ini belum bisa merealisasikan janji-janjinya selama ini,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif tersebut.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar