Selasa, 21 Juni 2016

Mengapa Perlu Pilih Sandi Uno untuk Menjadi Gubernur Jakarta?

Kandidat penantang Ahok untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017 perlahan tapi pasti sudah mulai terlihat.
Dari sekian calon yang serius dan konsisten bergerak ke bawah menemui warga DKI Jakarta, Sandiaga Uno terlihat paling aktif.
Tak pelak, survei terkini hasil polling Sandiaga Uno mulai hampir menyalip calon petahana, Gubernur Ahok.
Survey & Polling Indonesia (SPIN) melakukan riset telepolling terkait beberapa nama yang beredar luas di media sebagai kandidat yang sudah menyatakan niatnya ikut kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.
Hasilnya, nama Ahok masih mengungguli bakal calon lainnya dengan dukungan 34,1 persen. Namun menyusul di bawahnya Sandiaga Salahuddin Uno meraih hasil 15,2 persen.
Sementara Yusril Ihza Mahendra (14,7 persen), Adhyaksa Dault (11,2 persen), Abraham Lunggana (10,7 persen), Safrie Syamsuddin (9,5 persen), dan Hasnaeni Moein (4,6 persen) di peringkat berikutnya.
“Riset telepolling ini fokus menanyakan kepada responden terkait siapa figur yang paling populer dan cocok memimpin Jakarta 2017,” kata Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara dalam pemaparan hasil polling di Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Gerakan perlahan tapi pasti popularitas Sandi Uno yang merangkak naik signifikan di kalangan warga Jakarta.
Hal itu seiring dengan giatnya pengusaha muda itu bersosialisasi mengunjungi berbagai lapisan masyarakat ibu kota.
“Warga Jakarta semakin mengenal sosok Sandi Uno,” beber Igor.
Menurut dosen FISIP Universitas Jayabaya itu, argumentasi publik soal meningkatnya popularitas Sandi Uno punya alasan.
Pertama, Sandi Uno adalah bakal calon gubernur yang paling rajin blusukan menjumpai warga dari berbagai strata sosial, terutama menengah ke bawah dan pinggiran.
Selama lebih dari tiga bulan ini, Sandiaga Uno sudah mengunjungi lebih dari 105 kelurahan yang ada di Jakarta.
“Keseriusan yang dibuktikan dengan kerja nyata adalah poin penting yang dilihat penduduk Jakarta. Peningkatan popularitas dan elektabilitas Sandi Uno berjalan seiring dengan semakin dikenalnya Sandi Uno bagi publik DKI,” jelas Igor.
Kemudian, Sandi Uno juga giat menjalin komunikasi dengan partai politik. Bahkan juga mau mengikuti proses penjaringan yang digelar partai lain selain Gerindra, seperti PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Ini menunjukkan fleksibilitasnya sebagai kandidat. Loyalitasnya tidak diragukan lagi. Jakarta membutuhkan pemimpin baru yang setia menuntaskan masa jabatannya sebagai gubernur selama lima tahun,” ujar Igor.
Selain itu, lanjutnya, calon yang menarik secara fisik bisa memperoleh suara tiga kali lebih banyak daripada sebaliknya. Terutama dari segmen pemilih pemula dan perempuan. Karena kesan pertama yang bermula dari penampilan fisik seseorang biasanya sulit tergoyahkan.
“Secara teoritis, imej pertama seseorang umumnya didasarkan pada aspek visual. Apalagi pikiran manusia itu terbatas sehingga persepsi pemilih cenderung disaring oleh filter fisiologis. Di antara kandidat lainnya, Sandi Uno paling muda dan good looking,” beber Igor.
Igor menambahkan, riset SPIN dilaksanakan pada 10-15 Juni 2016 melalui telepolling dengan mengambil 500 responden pengguna telepon di lima wilayah DKI Jakarta. Sampel diambil secara acak dari buku telepon PT Telkom.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar