TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Partai Gerindra belum memutuskan nama yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Namun, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon melihat adanya dua nama yang berpeluang besar diusung sebagai calon Gubernur.
Dua nama tersebut yakni Sandiaga Uno dan Sjafrie Sjamsoedin.
"Saya kira yang paling berpeluang dua lah. Antara Pak Sjafrie dan Sandiaga," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Alasannya, nama Sjafrie dan Sandiaga lebih menjanjikan secara survey.
Tetapi, Fadli mengatakan keputusan pengusungan nama calon belum diputuskan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Belum ada keputusan nanti abis lebaran," ujarnnya.
Mengenai syarat pemimpin DKI versus Gerindra, Fadli mengatakan Gubernur harus mengayomi dan membawa kesejahteraan bagi rakyat.
Fadli pun mengingatkan pentingnya sopan santun bagi kepala daerah.
"Kalau pemimpin tukang gusur gimana, harus sopan santun dan bersahabat, banyak perkataan gubernur sekarang tak pantas dan santun, memicu kerawanan sosial," tutur Wakil Ketua DPR itu.
Ketika ditanya peluang Ahok diusung Gerindra, Fadli hanya menjawab singkat.
"100 persen tak dukung Ahok, 100 persen pintunya ditutup dan dikunci," ujarnya. (*)
Namun, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon melihat adanya dua nama yang berpeluang besar diusung sebagai calon Gubernur.
Dua nama tersebut yakni Sandiaga Uno dan Sjafrie Sjamsoedin.
"Saya kira yang paling berpeluang dua lah. Antara Pak Sjafrie dan Sandiaga," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Alasannya, nama Sjafrie dan Sandiaga lebih menjanjikan secara survey.
Tetapi, Fadli mengatakan keputusan pengusungan nama calon belum diputuskan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Belum ada keputusan nanti abis lebaran," ujarnnya.
Mengenai syarat pemimpin DKI versus Gerindra, Fadli mengatakan Gubernur harus mengayomi dan membawa kesejahteraan bagi rakyat.
Fadli pun mengingatkan pentingnya sopan santun bagi kepala daerah.
"Kalau pemimpin tukang gusur gimana, harus sopan santun dan bersahabat, banyak perkataan gubernur sekarang tak pantas dan santun, memicu kerawanan sosial," tutur Wakil Ketua DPR itu.
Ketika ditanya peluang Ahok diusung Gerindra, Fadli hanya menjawab singkat.
"100 persen tak dukung Ahok, 100 persen pintunya ditutup dan dikunci," ujarnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar