Kamis, 12 Mei 2016

Soal Lucy In The Sky, Sandiaga: Ada Apa dengan Jakarta?

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Okezone)

JAKARTA - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ikut berkomentar terkait perseteruan penghuni Apartemen Sudirman Mansion dengan Lucy In The Sky mengenai kebisingan yang ditimbulkan di malam hari.
Melalui akun instagramnya @sandiuno, politikus Partai Gerindra itu merasa aneh dengan sikap Pemprov DKI Jakarta, terutama Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyatakan masalah ini telah usai. Padahal, ada temannya yang merupakan penghuni Sudirman Mansion mengeluhkan soal tidak adanya kesepakatan antara warga dan manajemen Lucy.
"Jelas ada sebuah penyimpangan dalam administrasi dan protokol komunikasi dalam pemerintahan kita. Ada seorang lurah dan gubenur kita yang mengatakan masalah itu sudah selesai, tetapi teman saya yang tinggal di Sudirman Mansion berkata pada saya bahwa tidak ada kesepakatan dan Lucy In The Sky tak mempunyai izin untuk beroperasi," tulis Sandiaga dalam bahasa Inggris seperti dikutip Okezone, Kamis (12/5/2016).
Menurutnya, pertemuan dan kesepakatan yang dibuat itu tidak melibatkan warga. "Mereka bilang lurah membuat pertemuan singkat dan menandatangani kesepakatan secara sepihak," sebutnya.

Pengusaha muda itu melanjutkan, perseteruan warga dan manajemen kelab malam tersebut belum sepenuhnya selesai. Buktinya, warga kembali memasang banner baru bertuliskan "Kami insomnia dan harus ngungsi gara-gara Lucy In The Sky Tirani Borju".
Sandiaga pun menyayangkan kurangnya kepedulian pemerintah dalam menengahi persoalan ini. "Ada apa dengan Jakarta? Mengapa gubernur tidak memiliki informasi tentang apa yang terjadi?" ucap dia.
Sandiaga pun mengaku bingung dengan penegakan hukum di Jakarta yang membolehkan kelab malam beroperasi tanpa pengawasan hingga dini hari. Menurut pengakuan kerabatnya, Jakarta adalah satu-satunya Kota Metropolitan yang pengawasannya lemah terhadap operasi kelab malam.
"Beberapa orang berkata pada saya bahwa Jakarta adalah satu-satunya Kota Metropolitan yang mengizinkan kelab beroperasi tanpa pengawasan hingga pagi, memainkan musik keras di area permukiman warga. Apakah tidak ada penegakan hukum? Apakah Lucy punya izin untuk membuat kegaduhan? Saya bertanya-tanya," tukas Sandiaga.
Sebelumnya, Ahok sempat mengatakan bahwa masalah ini sudah selesai. Pihak manajemen Lucy juga sudah dipanggil oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Satpol PP DKI Jakarta juga sudah merekomendasikan manajemen Lucy untuk memasang peredam suara agar musik yang dimainkan tak menganggu warga lagi. Namun tampaknya, dengan pernyataan dan kesaksian Sandiaga ini, masalah tetap belum akan berakhir.

Sumber

Meskipun sudah ada klaim masalah sudah selesai, nyatanya kasus ini masih berlangsung. Masalah seperti ini harus segera diselesaikan, karena sangat menganggu ketentraman orang banyak. Sayangnya, pemerintah kurang peka menangani hal ini. Mudah mudahan kedepannya masalah seperti ini tidak terjadi lagi dan pemerintah lebih sigap dan peka terhadap aspirasi masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar