Rabu, 27 April 2016

Bakal Cagub DKI Sandiaga "Blusukan" ke Pasar Sumur Batu

Bakal Calon Gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Sandiaga Salahudin Uno menanyakan keluhan para pedagang kecil di Pasar Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, 27 April 2016.
Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, Sandiaga Salahudin Uno mendatangi Pasar Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (27/4).
Dalam ‎pertemuan dengan para pedagang pasar tradisional tersebut Sandi Uno yang juga mantan pengusaha sukses itu mendengarkan keluhan pedagang kecil yang mengeluhkan semakin sepinya pembeli sehingga menurunkan omset dagang mereka.
Mohlia (38), RT12/RW10, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran yang berjualan kue cucur di Pasar Tradisional yang sudah berdiri sejak tahun 1977 itu mengaku omsetnya semakin menurun sejak dua tahun terakhir.
"Saya sudah berkali-kali pindah lapak dagangan, dulu di Pasar Serdang, lalu pindah ke sini karena lapak Pasar Sumur Batu karena di tempat yang lama kena musibah kebakaran," ujar Mohlia, Rabu (27/4) siang.
Menurutnya, saat ini banyak dari pedagang yang mengeluhkan tidak memiliki lapak resmi karena harganya sudah tidak terjangkau meski banyak lapak dan kios yang ada di pasar tradisional itu sudah kosong ditinggal pemilik sebelumnya.
"Kita bisa apa mas, lah wong yang jualan di kios itu yang punya duit, kalau rakyat kecil kayak kita ini ya paling jualan di emperan lorong pasar, itu juga masih kena tagihan uang keamanan dari oknum petugas pasar," tambahnya.
Ia berharap agar pemerintah juga memperhatikan nasib para pedagang kecil seperti mereka dan tidak melulu mempermudah para pengusaha besar dalam mengembangkan usaha mereka.
Hal serupa juga diungkapkan Sulastri (64), warga RT23/RW01, Kelurahan Sunter Jaya, yang berjualan sayur mayur dan kebutuhan bumbu dapur bagi ibu rumah tangga di lokasi tersebut.
"Saya dengar kios di pasar ini mau direnovasi oleh PD Pasar Jaya, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan di mana kami akan dipindahkan ke lokasi dagang yang mana sembari menunggu pasar yang baru selesai dirampungkan," ucapnya.
Wanita asal Klaten yang sudah belasan tahun berjualan di Pasar Sumur Batu itu juga mengeluhkan belum adanya sosialisasi mengenai harga sewa kios baru yang akan dibangun dalam waktu dekat itu.
"Kami sampai sekarang belum dengar berapa harga sewa kios yang baru, orang pasar juga baru mendata saja, tapi tidak sampai memberitahu teknis kapan gedung baru selesai dibangun dan berapa biaya sewa per bulannya," ungkap Sulastri.
Menanggapi hal tersebut, Sandi Uno yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP‎ Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), ‎mengaku akan memperjuangankan nasib para pedagang kecil dengan menyediakan lahan berjualan yang legal dengan harga sewa terjangkau.‎
"Masih banyak pasar tradisional di Jakarta yang kondisinya sangat memprihatinkan dan butuh segera direnovasi, harapan kami agar pihak pengelola pasar benar-benar melakukan revitalisasi dengan melakukan renovasi pasar sehingga lebih layak menjadi tempat berjualan," ujar Sandiaga.
‎Sedangkan terkait keluhan para pedagang yang mennyebutkan dagangan semakin sepi dan omset berkurang, Sandi menawarkan sosialisasi penggunaan teknologi informasi seperti melalui aplikasi online ataupun sejenis sehingga bisa memperluas pangsa pasar.
"Banyak juga pedagang yang terjerat bunga rentenir sangat tinggi, itu kita berikan bantuan modal dengan bekerja sama melalui lembaga syariah mikro yang bunganya jauh lebih rendah dibandingkan rentenir dengan syarat yang dipermudah," tambah Uno.
Ia mengaku akan melakukan perubahan dan revitalisasi di seluruh pasar tradisional dengan mengumpulkan aspirasi dari seluruh pedagang di DKI Jakarta dan menjadi bahan masukan bagi kebijakan pemerintah saat ini.
Menurut hasil pengamatan Suara Pembaruan di lokasi, kehadiran Sandi Uno yang datang sejak Pukul 09.55 WIB datang dengan menggunakan angkutan umum bemo berbahan bakar jenis BBG.
Ia menyusuri seluruh lapak dan lorong di Pasar Sumur Batu serta berinteraksi dengan para pedagang dan mendengarkan keluhan yang mereka sampaikan kepadanya.
Beberapa ibu rumah tangga juga mengerumuni politisi Gerindra tersebut dan meminta agar dirinya diperbolehkan berfoto selfie bersama mantan pemilik Saratoga Investama Sedaya yang namanya sempat tercantum di dokumen Panama Papers itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar